KEPULAUAN MERANTI (RIAUPOS.CO) - Tiga bulan lalu, pandemi Covid-19 di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau terpantau suram. Sejumlah tambahan kasus aktif tercatat setiap hari. Infeksi melonjak di sembilan kecamatan yang tersebar hingga mengancam puluhan ratusan nyawa warga yang terpapar.
Tapi kondisi sejak bulan lalu tampak membawa kejutan. Kasus baru menurun drastis hingga seperdelapan sebaran kasus semula hasil catatan hasil tes cepat tracing warga yang terpapar. Dengan demikian pemerintah daerah dan satgas penanggulangan Covid-19 yakin bahwa penurunan kasus di Kepulauan Meranti nyata.
"Melihat dari fluktuasi dan analisa yang kami lakukan dari tren kasus memang masih ada. Namun penyebarannya tidak begitu signifikan jika dibandingkan beberapa bulan belakangan," ungkap Plt Kapala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti M Fahri SKM kepada Riau Pos, Ahad (3/10) siang.
Pasalnya, kata Fahri rata-rata zonasi sebaran kasus seluruh kecamatan sudah berwana hijau. walaupun terdapat sejumlah kecamatan yang masih kuning seperti Kecamatan Tebingtinggi, namun tidak oren hingga merah.
"Tentunya ini merupakan dampak dari realisasi vaksinasi dan penekanan prokes kepada seluruh warga yang masih berjalan baik hingga saat ini,"ujarnya.
Dari data terakhir yang ia lansir, sebaran kasus aktif di Kepulauan Meranti hanya terdapat enam pasien yang masih terpapar sedang menjalani perawatan dan penanganan intensif oleh tenaga kesehatan.
Jumlah ini tersebar di beberapa lokasi penanganan, di antaranya dua pasien di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, satu orang menjalani isolasi di balai latihan kerja, serta tiga orang sedang menjalani rawatan di luar daerah.
Dengan demikian akumulasi kasus sejak pandemi di daerah setempat mencapai 1994 kasus, sementara kasus sembuh 1905 kasus, serta 83 kasus meninggal dunia. "Bisa kita lihat angka sebaran di Riau, hingga saat ini, Kabupten Kepulauan Meranti dengan kasus terendah jika dibandingkan dari sebelas kabupaten/kota lainnya," ujar Fahri yang juga sebagai Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat.
Angka tersebut kata Fahri jauh lebih baik dari sebaran kasus beberapa bulan belakangan yang tembus melebihi 200 kasus. Bahkan ketika itu pihaknya terpaksa mengisolasi sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Adapun desa yang dimaksud, mulai dari Desa Topang, Desa Tanjung Samak Kecamatan Tebingtinggi, Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Tebingtinggi Barat serta Desa Bandul Kecamatan Tasik Putripuyu. "Tapi seluruh desa sekarang sudah aman, hanya menyisakan beberapa kasus di beberapa kelurahan di Kecamatan Tebingtinggi," ungkapnya.
Ia tidak menampik tak ada penyebab tunggal di balik penurunan kasus tersebut, namun sekali lagi ia memastikan jika penurunan terjadi dampak vaksinasi dan ketakutan masyarakat sehingga tetap menjaga prokes.
Untuk besaran target sasaran di Kepulauan Meranti masih stagnan dengan jumlah 160.392 jiwa yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat.
Dibeberkan Fahri, jumlah sasaran dan realiasasi setiap kategori memiliki jumlah yang berbeda. Seperti target untuk tenaga kesehatan sebanyak 919 dengan realisasi vaksinasi dosis pertama sebesar 1.151 jiwa, kedua 1.021 jiwa, dan dosis ketiga 434 jiwa.
Lanjut untuk petugas publik dengan target sebesar 9.625 yang telah menjalani vaksinasi tahap pertama 16.365, sedangkan dosis kedua 9.822 jiwa. Sementara itu untuk kategori lansia dengan target sasaran sebesar 15.622, yang telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 3.124, dan dosis kedua sebanyak 1.659.
Sedangkan untuk kategori masyarakat rentan dan umum dengan target sebesar 113.260 jiwa yang telah menerima dosisi pertama sebanyak 20.387 orang, sementara dosis kedua 7.811 orang. Terakhir remaja dengan target 20.966 jiwa, yang telah menerima dosis pertama sebanyak 3.566 orang, kedua 203 orang.
"Dengan demikian realisasi vaksinasi tahap pertama berhasil disalurkan kepada 44.539 jiwa dengan tingkat persentase sebesar 27 persen. Sementara untuk vaksinasi kedua 20.516 jiwa atau setara 12,8 persen dari target sasaran yang diberikan oleh pemerintah provinsi dan pusat," ungkapnya.
Dengan demikian ia memastikan jumlah terhadap realisasi vaksinasi di Kepulauan Meranti terus meningkat seiring berjalannya waktu, mengingat pihaknya terus membuka banyak posko vaksinasi di seluruh UPT dan pusat kesehatan.
Kondisi itu juga ditambah oleh peran lintas sektor seperti posko vaksinasi massal yang kerap dibuka oleh pihak kepolisian dan TNI yang masih berlangsung hingga saat ini.
Walupun demikian target prioritas tetap dilihat jumlah penduduk pada setiap kecamatan. Seperti saat ini berdasarkan instruksi bupati, mereka akan merampungkan realisasi vaksinasi di Kecamatan Tebingtinggi. "Prioritas Kecamatan Tebingtinggi, karena sasaran terbesar berada di pusat kabupaten," ujarnya.
Untuk mengejar target yang telah ditetapkan, mereka mengaku tidak bimbang dengan pasokan atau stok vaksin yang tersedia. Karena ia proses pendistribusian vaksin yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan provinsi, mulai lancar.
"Untuk stok kita sudah mulai lancar. tidak seperti sebelumnya. yang jelas ketika stok habis terus kita ambil. Dari informasi yang kami terima instalasi farmasi provinsi riau masih ada stok," beber Fahri.
Capai Herd Immunity Bupati Pastikan Ketersediaan Vaksin
Bupati Kepulauan Meranti HM Adil terus gencar menekan jajarannya untuk segera membentuk kekebalan komunal atau herd immunity dengan menggesa realisasi dari target vaksinasi di seluruh wilayah kerjanya.
Namun langkah positif tersebut menurutnya perlu didukung oleh ketersediaan vaksin. Pasalnya stok vaksin di daerah setempat hanya tersedia 4000 dosis, dan harus dihabiskan dalam waktu dekat.
"Makanya saya perintahkan jubir dibantu oleh Pak Kapolres dan Danramil agar bisa mengusulkan pemenuhan ketersediaan vaksin hingga 10 ribu dosis kepada pusat melalui provinsi. Itu dalam waktu dekat," bebernya.
Sinergi dalam memperbaiki kondisi saat pandemi wajib dilakukan, seperti yang sejauh ini telah dilakukan oleh lintas instansi dan lembaga di Kepulauan Meranti. "Harus sinergi. Tidak meminta stok vaksin. Saat ini pergerakan ini juga didukung oleh relawan vaksinasi. Seperti di kepolisian itu ada beberapa orang yang telah menjadi petugas vaksinator. Tentunya kita bangga. Begitu juga aparat TNI yang gencar menyasar vaksinasi tingkat remaja di sekolah-sekolah," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan bersama tersebut hendaknya sosialisasi dapat berjalan dengan maksimal. Seperti baru baru ini, ia sudah memanggil seluruh lurah atau perwakilannya untuk melakukan percepatan vaksinasi.
"Jadi melalui lurah kita gedor ketua RT/RW untuk melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. Agar vaksinasi ini bisa segera rampung," ungkapnya.
Untuk mengejar head immunity minimal 70 persen realisasi vaksinasi dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah atas. Hendaknya target rampung tahun ini.
"Namun ada hal dan kendala sehingga menimbulkan perlambatan. Termasuk minimnya sebaran petugas media dan relawan vaksinator yang bertugas di lapangan, tapi saya yakin tahun ini target itu bisa tercapai 70 sampai 80 persen," ungkapnya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat ikut vaksinasi tanpa terkecuali. Selain itu taat dengan protokol kesehatan sebagai teknik jitu dalam pencegahan agar tidak terpapar Covid-19. "Mudah murah. Masak tak mau divaksin. Karena upaya terhadap penekanan sebaran kasus tersebut harus kita jaga bersama. Sehingga dalam konteks penanggulangan biar cepat selesai hingga ujung pandemi di Kepulauan Meranti benar benar selesai," ungkapnya.(adv)